Jumat, 17 Februari 2012

PENJAHAT PERANG YANG HAUS DARAH

Tuhan tidak melakukan perbuatan durhaka. Tuhan mengutuk kejahatan apapun karena Tuhan adalah sumber keadilan tiada lebih adil dari Tuhan. Tuhan tidak melakukan perbuatan durhaka bayangkan jika Tuhan menyerukan pada kekejaman, pembantaian, pembunuhan, dan lain-lain. Tuhan tidak pernah melakukan itu karena Tuhan Maha segala Maha kebenaran, Maha Pengasih dan Penyayang.

“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebaikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (QS An-Nisa 4:40)

Bagaimana jika Tuhan menyerukan perbuatan durhaka? Atas dasar perintah Tuhan pembantaian terjadi ratusan dan ribuan nyawa seakan tak berarti. Perintah Tuhan yang haus darah. Pantaskah ajaran ini disebut  ajaran Tuhan? Mari kita investigasi pasal-pasal dan ayat-ayat dalam Injil (Alkitab).

1. Mathius 10:34

Yesus datang membawa onar

“Aku datang bukan untuk DAMAI melainkan PEDANG”

Israel membantai Palestina jelas Datang bukan untuk membawa DAMAI tapi membawa PEDANG. Prajurit salibis yang sadis membantai Palestina dengan PEDANG.

2. Lukas 12:49

“Aku datang untuk melempar API ke bumi dan aku harapkan API itu telah menyala”

Serangan Nasrani kepada Muslim selanjutnya tidak menggunakan PEDANG lagi. Seiring kemajuan zaman persenjataan lebih maju dan modern dengan menggunakan API, seperti senapan, pistol, meriam, bom, granat, rudal, dll seperti di Bosnia, Chechnya, Kosovo, Moro, dan Afghanistan.

3. Lukas 12:51

“Kamu menyangka, bahwa aku datang untuk MEMBAWA DAMAI diatas bumi? Bukan, kataku kepadamu, bukan damai, melainkan PERTENTANGAN”

Penjajahan Belanda (orang Kristen), dan penjajah Kristen lainnya diseluruh dunia. Datang ke Indonesia bukan untuk MEMBAWA DAMAI, melainkan untuk menjajah (berperang). Untuk melancarkan misinya itu mereka menggunakan politik “devide et impera” di Indonesia. Atau politik adu domba atau PERTENTANGAN.

4. Lukas 19:27

“Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi RAJANYA, bawalah mereka kemari dan BUNUHLAH mereka diDEPAN MATAku”

Di Poso, Bupati sebelumnya (dianalogikan Bupati = Raja), yaitu Herman Parino seorang Kristen kalah dalam pemilihan dari calon Bupati Arif Patangga yang Muslim, maka mulailah mereka melancarkan misi pembantaian. Bagi mereka, ini berarti Muslim Poso tidak suka “AKU” (Herman Parino) menjadi RAJANYA (Bupatinya), maka langsung saja mereka membantai Muslim diDEPAN MATA RAJA (Herman Parino) sendiri.

5. Mathius 15:30

“Dan campakkanlah hamba yang TIDAK BERGUNA itu dalam kegelapan yang PALING GELAP. Disanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi”

Di Poso, setelah mereka membantai ratusan sampai ribuan Muslim disana, maka mayat-mayat yang sudah TIDAK BERGUNA karena tak bernyawa lagi itu mereka buang di malam itu kedalam KEGELAPAN kuala Poso yang PALING GELAP. Berapa nyawa yang masih hidup (sekarat) hanya bisa meratap dan meretakkan giginya.

6. Yosua 6:21

“Merak menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang didalam kota itu baik laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA, maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, DOMBA,dan KELEDAI”

Di Maluku, hal itulah yang terjadi! Pasukan Merah menumpas segala sesuatu yang hidup didalam kota Ambon, Ternate, dan banyak kota-kota lainnya di Maluku. Dengan menggunakan PEDANG walaupun banyak juga yang menggunakan senapan, atau bom. Semuanya dibunuh dan PEREMPUAN-perempuannya diperkosa. Tapi kusus untuk HEWAN mereka sedikit tidak taat pada perintah tuhannya, karena hewan-hewan itu kebanyakan tidak mereka bunuh melainkan diambil atau dicuri untuk demi memuaskan nafsu serakah mereka.

7. Ulangan 20:16

“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu. JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG BERNAFAS”

Karena pasukan Kristen Rusia dan Serbia (Yugoslavia) menganggap Chechnya dan Bosnia-Herzegovina adalah TANAH PUSAKANYA yang telah DIBERIKAN oleh ALLAH, TUHANNYA kusus kepada mereka. Maka mereka TIDAK MEMBIARKAN HIDUP apapun (selain umat mereka) yang bernafas disana. Akhirnya tanpa pikir dua kali, mereka membantai penduduk Muslim dikedua tempat tersebut.

8. Imamat 24:16

“Siapa yang menghujat nama TUHAN, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jamaah itu. Baik yang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama TUHAN, HARUSLAH DIHUKUM MATI”

Hanya karena beberapa cendikiawan Kristen mengkritik agamanya sendiri (belum MENGHUJAT tuhan sebetulnya) maka mereka langsung dibunuh. Dengan DILONTARI BATU lebih dulu atau disiksa dulu, sebelum kemudian DIBAKAR/ dihukum mati. Diantaranya:

Kasus yang menimpa Galileo Galilei. Penganut Kristen saleh lahir pada 15 Februari 1564 ini, pada tahun 1613 menerbitkan sebuah karya berjudul “Sejarah dan Konsep-Konsep Tentang Noda Matahari Beserta Fenomenanya” yakni sebuah ulasan yang menunjukkan dukungan pada teori Copernicus. Tahun 1633 gereja menuduh teori “Matahari Centris” sebagai ajaran sesat melarang Galileo yang penemu Thermometer ini untuk memberi ceramah. Tahun 1633 “Bapak Sains Masa Kini” ini dibawa ke Roma, dihadapkan ke pengadilan Gereja dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Galileo Galilei meninggal tahun 1642 dan statusnya sebagai tahanan rumah dibawanya sampai mati.

Sebelumnya, seorang pakar astronomi yang sepemahaman dengan Copernicus, yakni Giordano B., mengalami nasib yang lebih tragis. Ia dijatuhi fatwa mati oleh pihak gereja karena dianggap ajarannya melawan kebenaran isi Alkitab. Karena Giordano masih ingin hidup lebih lama, mengetahui nyawanya terancam oleh fatwa mati ia segera kabur menyelamatkan diri. Perjuangannya ternyata menuai kegagalan. Tahun 1600 ia berhasil ditangkap oleh pihak berwajib di Compo de Fiori, Italia dan dijatuhi hukuman mati, yakni dengan cara dibakar hidup-hidup!

Wabah fatwa mati ternyata tak hanya menimpa Giordano, tapi juga Lucilio Vanini. Ilmuwan yang sealiran dengan Copernicus ini ditangkap di Kota Toulouse pada tahun 1619 karena dianggap menghina Tuhan. Ia menerima hukuman dari gereja yang begitu kejam, yakni dipotong lidahnya dan DIBAKAR hidup-hidup!

Voltaire (1694-1778), orang Prancis yang bekas murid Pater-pater Yesuit,betul-betul muak melihat praktek keagamaan yang penuh dengan kepalsuan dan kekerasan. Itulah sebabnya, jika kemudian ia secara keras menggugat gereja bahkan juga meragukan agama-agama, sedikit banyak prosesnya memang tak lepas dari keprihatinannya yang mendalam atas laku gereja yang congkak.

Waktu itu, masih di kota yang sama, Toulouse, Prancis, hidup seorang Protestan bernama Jean Calas. Sebagai seorang Protestan yang hidup di Kota Katolik, hak-haknya sungguh dibabat habis. Toulouse 1761 tak mengizinkan ada orang di luar Katolik yang jadi advokat, dokter, tukang cetak, pedagang kelontong atau pemilik rumah obat dan Calas musti menghadapi semua itu. Buntutnya, malapetaka pun segera menimpanya. Anak perempuannya berpindah Katolik dan anak lelakinya mati bunuh diri. Di Toulouse ada undang-undang: setiap orang yang mati bunuh diri mayatnya harus dipajang bugil pada sebuah gawang dengan wajah tertelungkup dan kemudian diarak. Di ujung jalan, ia akan digantung pada sebuah tonggak dan di sana masyarakat akan mengirimkan sumpah serapahnya. Calas tak mau jenazah anaknya dinista seperti itu, ia pun lalu meminta para famili dan kenalan untuk sudi bersaksi bahwa si anak meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan karena kematiannya yang wajar. Tapi upaya Calas, berbalik seratus delapan puluh derajat dari harapannya. Desas-desus mengabarkan, bahwa ia telah membunuh anaknya sendiri agar tak jadi masuk Katolik seperti saudaranya perempuan. Lalu, tanpa diperiksa terlebih dahulu Calas ditahan. Ia disiksa, mati, dan keluarganya berantakan. Sebagian jadi buruan, dan lari ke Ferney.

Di Ferney ada seorang tua berumur 70-an tahun tempat mereka bisa mengadu, dan dia tak lain adalah: Voltaire. Bagi Voltaire, kata penulis biografinya, sejak peristiwa Toulouse, ia menjadi seorang yang benar-benar serius. Namun berbeda dengan Sartre yang berlalih menjadi atheis, Voltaire hingga akhir hidupnya tetap atheis. Hanya, karena telah dianggap melawan gereja, saat meninggal jasadnya tak mendapat tumpangan berkat tangan bapa pastor. Padahal, Voltaire sendiri mengatakan, "Aku mati memuja Tuhan, mencintai kawan-kawan, tak membenci lawan...."

Di Spanyol pada abad ke-15, sejarah kelam gereja ditorehkan oleh seorang Paderi Dominikan bernama Tomas de Torquemada. Waktu itu, sang Paderi ditunjuk oleh Raja menjadi Inquisitor Agung yang tugasnya mengusut batin orang: Apakah ia seorang Kristen tulen, ataukah dia mempunyai kesetiaan yang bercabang. Kerja Tomas yang dikenal sebagai sang Inquisitor Agung paling kejam ini berjalan dengan mulus. Selama ia menunaikan kepercayaan Raja, banyak orang yang berhasil ia telisik hatinya. Mereka yang diidentifikasi melakukan bidah dan tak taat pada ajaran kristiani yang "murni" kemudian Dihukum. Sejarah mencatat, selama Tomas menjadi Inquisitor Agung tak kurang 2.000 orang telah berhasil ia dihabisi dengan cara keji, yakni mati dibakar atas titahnya!

Jerman (1524-1526). Kala itu gereja begitu manunggal dengan negara dan sekelompok petani yang telah lama merasa tertindas melakukan pemberontakan. Tokohnya, Thomas Munzer, seorang pengkhotbah radikal, menyatakan bahwa para petani dan buruh tambang lebih bisa memahami Injil ketimbang para pastor. Kata-kata Munzer membuat dada para petani gemeretak dan mereka menjadi semakin bulat menantang. Tapi sementara pasukan petani hanya mengandalkan artileri bikinan sendiri ditambah doa dan pidato, pasukan para pangeran menggebuk Kota Frankenhausen dengan kanon. Syahdan, 5.000 orang yang dikalahkan dibunuh, 300 tawanan dijatuhi hukuman mati. Ketika istri-istri mereka meminta ampun, permohonan itu disetujui dengan syarat. Wanita-wanita itu harus menghantam kepala dua pendeta yang menganjurkan pemberontakan, sampai otaknya muncrat. Mereka setuju. Akhirnya pemberontakan pun padam, setelah 130.000 petani tewas. (Goenawan Muhamad, 1991:164,165, 170-171, 210-211).

Kala Protestan berkuasa di Jenewa, hal bakar- membakar manusia yang padahal tak lain adalah citra-Nya sendiri itu masih juga berlangsung. Korbannya adalah Servetus. Ia dibakar hidup-hidup oleh pemerintah Kota Jenewa karena dianggap sesat. Yang memilukan, saat itu Kota Jenewa dipimpin oleh seorang yang sangat terkenal sebagai tokoh reformasi, yang tak lain adalah John Calvin. Saat terjadi holocaust (pemusnahan orang Yahudi) atau anti Semitisme secara umum, gereja juga dianggap banyak diam. Demikian juga ketika terjadi pembantaian suku Indian Amerika, Aborigin di Australia, sikap gereja setali tiga uang. Di Afrika Selatan, sebelum Mandela menghapuskan praktek rasialisme, bahkan secara terang-terangan banyak gereja yang mengajarkan najis hukumnya menerima orang kulit berwarna masuk dalam rumah Tuhan.

9. Samuel 15:3

Firman TUHAN untuk membantai kaum Amalek:

"Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan padanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI "
Saya tidak tahu apakah sekarang ini apa yang disebut "kaum Amalek" itu masih ada lagi atau tidak. tapi sepertinya sudah tidak ada, dan mereka mencari "gantinya" dari kamu Amalek itu, adalah UMAT ISLAM! Mereka umat Kristen telah diperintah oleh Tuhannya untuk MENUMPAS seluruh umat Islam, dan sama sekali jangan dikasihani!. Karena mereka telah diperintahkan untuk MEMBUNUH SEMUANYA!: laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI. Dan mereka telah "menunaikan" Amanat, Perintah dan WASIAT Tuhannya itu dengan sangat memuaskan! Telah jutaan nyawa kaum Muslimin yang telah mereka hilangkan, lewat pembantaian-pembantaian yang telah mereka lakukan dimana-mana. Seperti di Palestina, Bosnia, Chechnya, Kosovo, Moro, Ambon, Poso, Afghanistan, Somalia dan lain-lain.

10. Keluaran 15:3

“ TUHAN itu PAHLAWAN PERANG; TUHAN, itulah nama-Nya.”

Benar sekali oknum TUHAN itu PENJAHAT PERANG yang HAUS DARAH!

Akhlak manusia rusak binasa, kekejaman, dianggap perintah Tuhan, maka dimanakah letak keadilan Tuhan?
Tidak, Tuhan itu Maha adil karena ayat-ayat tersebut bukan berasal dari Tuhan tapi manusialah yang telah merubah ayat-ayat Tuhan.

"Maka celakalah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka, kemudian berkata: Alkitab ini adalah dari Allah, untuk dijual dengan murah. Maka celakalah bagi mereka disebabkan tulisan tangan mereka, karena perbuatan mereka." (QS Al Baqarah 2:79)

"Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan atasnya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (QS Al Baqarah 2:2-5)

Sadarlah Hai Umat Kristen.
Semoga bermanfaat J
Wassalam.

SEKAPUR SIRIH DARI PENULIS

Assalamualikom Warahmatullahiwabarakatuhu.
Allah swt menciptakan dunia beserta isinya dengan berbagai macam makhluk. Makhluk yang paling tinggi diantara makhluk lainnya adalah manusia. Manusia dibekali Allah dengan akal dan pikiran,  sebagai manusia yang berpikir adalah kewajiban untuk mencari kebenaran, kebenaran dalam bertindak dan dalam berakidah.

Terlahir sebagai Muslim, Kristen, Yahudi, Hindu, atau Budha, dan lain-lain, apakah membuat kita berpikir bahwa agama yang diwariskan oleh orang tua kita adalah agama yang benar? Muslim berkata Muslimlah yang benar, Kristen juga berkata demikian dan agama-agama lainnya juga mengatakan merekalah yang benar. Perdebatan tanpa pembuktian tidak akan menghasilkan titik temu.

Bagaimana kita bisa membuktikan bahwa agama yang kita yakini adalah agama Tuhan? Kita akan membuktikan itu melalui Kitab Suci tuhan yang langsung diturunkan kepada kita melalui utusannya.

Sesuatu yang dianggap suci adalah sesuatu yang tidak ternoda dari kesalahan dan kekeliruan karena Tuhan Maha benar dan Maha tau. Tuhan tidak mungkin salah jika Tuhan salah maka Dia tidak pantas menjadi Tuhan dan harus berhenti dari jabatannya sebagai Tuhan, karena Dia bukan Tuhan. carilah Tuhan yang lain.

Maksud dan tujuan saya membuat blog ini tidak untuk melukai perasaan Mas Bro en Mba Sis,,,saya hanya membantu membuka mata dan pikiran Mas Bro en Mba Sis yang masih tertutup dan remang-remang.

Mohon maaf jika dengan blog saya ini ada beberapa diantara Mas Bro en Mba Sis yang terluka perasaannya. Semoga Allah swt memberikan hidayah kepada kita semua amin.

Semoga bermanfaat,, Wassalam J